Hikmah Haji dan Qurban HIKMAH HAJI DAN QURBAN
Segala
puji untuk Allah yang telah mempertemukan kita dengan bukan dzulhijah
bukan dimana ummat Islam kembali mengumandangkan Takbir seraya
mengagungkan asmaNYA. Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada
manusia pilihan Allah yaitu Rasululaah Muhammad SAW.
Bulan ini ada dua ibadah yang Allah
syariatkan kepada kita yaitu ibadah haji dan ibadah qurban.
Berbahagialah manakala kita bisa melaksanakan kedua ibadah ini. Allah
adalah DZAT yang maha rahman sehingga semua manusia bisa mengambil
bagian dari setiap ibadah yang Allah syariatkan kepada manusia. Sehingga
bagi mereka yang belum sanggup berhaji maka berqurbanlah.
Ibadah haji adalah ibadah yang luar biasa,
kita bukan hanya dituntut mengeluarkan harta yang banyak, juga harus
mempersiapkan fisik yang luarbiasa karena ibadah ini adalah ibadah
fisik. Thawaf, sa’i, melontar jumrah semuanya memerlukan fisik yang luar
biasa.
Ibadah haji memiliki makna yang sangat
dalam. Ibadah ini memiliki hikmah yang dalam. Dari mulai awal pelaksaan
sampai akhir memiliki hikmah yang apabila ditangkap oleh orang yang
melaksanakan haji, maka dia akan menjadi manusia baru yang memiliki
nilai spritualitas yang tinggi.
Lihatlah pakai ihram itu, putih berarti
suci. Orang yang telah melaksanakan haji harus memiliki kebersihan hati.
Karena ketahuilah sumber kebusukan itu berasal dari hati yang
dikendalikan oleh nafsu. Orang yang berpakaian ihram sama seperti orang
yang dikafani. Ini menujukan kepada kita manusia harus siap setiap saat
menyongsong kematian ini. Maka Allah berfirman sebaik-baiknya bekal
adalah taqwa. Tidak ada lagi yang harus kita persiapkan kecuali taqwa.
Tawaf, sa,i dan melempar jumrah semuanya
dilakukan dengan gerakan. Ini mengajarkan kepada kita bahwa kita harus
terus berusaha bergerak melakukan perbaikan diri dan masyarakat kita.
Dalam haji ada tahalul memotong rambut, ini mengajarkan kepada kita,
harus berusaha membersihkan otak kita dari fikiran-fikiran negatif.
Sehingga apa yang terjadi kalau orang haji
mampu memahami ini. Ia akan menjadi manusia yang akan membawa perbaikan
kepada diri dan masyarakatnya. Sehingga benarlah hadits nabi itu
sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
Demikianpun Qurban, ini adalah ibadah yang
luar biasa. Allah berfirman Aku tidak menerima daging dan darah yang
kalian qurbankan yang aku terima adalah ketaqwaan dari kalian. Binatang
adalah simbol dari keserakahan, simbol dari pengumbar nafsu, simbol dari
keangkuhan, simbol dari ketidak teraturan. yang sesungguhnya itu adalah
sifat dari nafsu yang ada pada manusia. Maka ketika seseorang berqurban
pada dasarnya dia belum berqurban selama belum menyembelih nafsu yang
ada didalam hatinya. Ini makna qurban yang sesungguhnya, ketika
seseorang sudah mampu menyembelih nafsunya dia akan dekat dengan sang
penciptanya, karena ketahuilah bahwa yang menyebabkan terhalangnya kita
dengan Allah adalah dosa dikarenakan kita menuruti nafsu kita.
Qurban adalah usaha seorang hamba dalam
mendekatkan dirinya pada Sang Khalik Allah SWT. Maka maknailah qurban
seperti itu, maka anda dan saya akan menjadi hambanya yang dekat dengan
Khaliknya, bukankah ini yang kita inginkan?.